Senin, 28 Oktober 2019

ILMU BUDAYA DASAR II

Fakultas Psikologi 
Universitas Gunadarma
2019

BAB 3

Manusia dan Cinta Kasih

1.1  Pengertian Cinta Kasih

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan.

Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan indah.

Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkanrasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia.Makna cinta dan kasih yaitu sama semua menghasilkan makna yang tiada batas.



1.2  Cinta menurut Ajaran Agama

v  Menurut Ajaran Islam
Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan. Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Allah SWT karena hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain, islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.

Dalil Cinta Dalam Alqur’an
Cinta adalah salah satu pokok kehidupan dan dalam Alqur’an kata cinta juga disebutkan dengan berbagai sinonim atau persamaan kata. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan perihal cinta adalah sebagai berikut

·         Al Imran ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

·         Ar Rum ayat 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

·         Maryam ayat 96
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدًّا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama:

Ø  Cinta kepada Allah SWT
Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat islam adalah cinta kepada Allah SWT sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai Allah akan merasa bahwa sebagai hamba Nya kita tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Allah SWT. Maka dari itu, mencintai allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim.

Ø  Cinta Terhadap Alam Sekitar
Setelah mencintai Allah yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta maka seorang hamba yang memiliki rasa cinta pada Allah SWT juga akan mencintai segala yang diciptakannya dan berusaha menjaganya

Ø  Cinta Terhadap Sesama Manusia
 Cinta adalah fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang diberikan Allah SWT. Dalam ajaran  atau syaruat Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwijudan dari cinta kepada Allah SWT. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWt maka ia pun akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak.


v  Menurut Ajaran Kristen
Semua agama mengajarkan kasih kepada Allah dan menyatakannya dalam ibadat dan upacara keagamaan. Kekhasan Yesus ialah, bahwa Ia mewujudkan kasih kepada Allah dalam kasih kepada manusia. Ini ciri khas Yesus dan agama Kristen: “Di sini semua orang akan tahu bahwa kamu murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh 13:35). Kekhasan Yesus ialah bahwa Ia berpaling kepada manusia. Dengan demikian iman Kristen tidak hanya ditandai oleh perikemanusiaan, tetapi juga seluruhnya diakarkan dalam kehidupan yang nyata. Manusia baru menjadi diri sendiri dengan sepenuhnya, kalau berhadapan dengan pribadi yang lain. Allah tidak pernah dapat ditangkap selain dalam diri Yesus Kristus, di dalamnya Allah menampilkan diri dalam rupa seorang manusia. Allah selalu nyata bagi orang beriman. Allah baginya menjadi nyata dalam diri sesamanya. Maka di situ manusia ditantang dengan seluruh kehidupannya.


v  Menurut Ajaran Buddha
Cinta diartikan sebagai perasaan suka atau benar-benar sayang kepada seseoang yaitu baik kepada pasangan hidup, pacar, sahabat, orangtua, dan lain sebagainya. Merujuk dari arti kata tersebut “Cinta” hanya kepada orang-orang tertentu saja, bukan perasaan cinta kepada semua makhluk. Dalam pandangan umum, Cinta adalah sebuah kata yang sangat dipuja-puja. Terutama oleh pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran. Dalam agama Buddha Cinta diartikan bukan terbatas hanya pada orang-orang tertentu saja tetapi cinta yang benar-benar “Cinta”,  Cinta yang universal. Cinta kasih yang  tidak terbatas kepada semua makhluk.


v  Menurut Ajaran Hindu
Agama Hindu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu peduli kepada sesamanya, dengan hidup bersama dan saling kasih-mengasihi. Hal ini merupakan kondisi kesadaran atau keinsyaf an yang paling tinggi, yang dituntut kepada setiap umat manusia dalam eksistensi hidupnya di dunia. Karena manusia yang dilahirkan ke dunia merupakan makhluk yang utama dan mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Berdasarkan kelebihan yang dimilikinya, seperti akal budi atau manah, manusia di dalam hidupnya ini, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidupnya ke jenjang yang lebih berkualitas. Manusia di dalam hidupnya, dituntut untuk selalu bereksistensi, dengan hidup selalu saling kasih-mengasihi satu sama lain. Karena dengan sikap demikian, diyakini bahwa hidup kita akan harmonis, damai dan bahagia. Dengan kata lain, bahwa sikap yang demikian akan dapat mengantar setiap umat manusia dalam mencapai tujuan hidupnya di dunia, yaitu jagadhita dan moksa (kebahagiaan jasmani dan rohani, dunia dan akhirat).


v  Menurut Ajaran Khonguchu
Cinta Kasih itu sendiri merupakan dasar dari agama Khonghucu. Jin (cinta kasih) sangat erat kaitannya dengan Lee (kesusilaan), dimana cinta kasih berarti menempatkan diri dalam batas-batas kesulilaan dan hanya yang bersangkutan sendirilah yang dapat mengembangkannya. Kesusilaan mempunyai makna yang sangat luas dan dapat disimpulkan sebagai sopan santun hidup, meliputi seluruh aspek tata-pergaulan hidup manusia.



1.3  Kasih Sayang


Ø  Definisi kasih sayang

Kasih sayang, yang dalam bahasa Inggris disebut juga sebagai affection, merupakan suatu cara untuk menunjukkan rasa cinta atau mengungkapkan rasa cinta kepada seseorang, secara fisik. Tingkah mesra ini ditunjukkan dengan berbagai cara fisik, baik itu sentuhan, pelukan, maupun ciuman terhadap seseorang yang Anda sayangi.  Di sisi lain, definisi kasih sayang ternyata tidak hanya diartikan sebagai bentuk fisik dari cinta. Menurut Psychology Dictionary, kasih sayang merupakan suatu perasaan emosional, yang melibatkan kedekatan, keintiman, dan sensitivitas terhadap orang lain. Jadi, definisi kasih sayang diartikan sebagai perasaan emosional, yang tidak terkait dengan cara seksual, melainkan dalam cara yang justru tidak melibatkan hubungan seksual sama sekali.

Ø  Macam Jenis Arti Kasih Sayang

Kasih sayang juga diartikan sebagai tahap awal yang dialami seseorang sebelum merasakan atau memberikan cinta. Menurut makna tersebut, seseorang yang memberikan perhatian dan rasa empati terhadap sesuatu dapat diartikan sebagai bentuk kasih sayang. Ketika tahap ini sudah matang maka akan berlanjut ke tahap mencintai.

Jika diartikan lebih luas, kasih sayang adalah cerminan sikap menghormati, mengayomi, mengasihi, peduli, merawat, dan berempati kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Kasih sayang tidak memandang apakah sesuatu itu benda mati atau hidup, tua atau muda, status sosial, jenis kelamin, nyata atau tidak nyata, ras, maupun golongan.

Arti kasih sayang yang lain yaitu merupakan bentuk perasaan yang secara emosional mampu merubah pikiran, langkah, rencana, cita-cita, prinsip, maupun memantapkan apa yang telah dipunyai oleh seseorang. Dengan kata lain kasih sayang adalah sesuatu yang mampu merubah hidup seseorang dalam berbagai aspek. Sehingga kasih sayang menjadi hal yang penting bagi keberlangsungan hidup.

Ø  Faktor Terbentuknya Kasih Sayang

Kasih sayang dapat terbentuk karena sesuatu terjalin dan berhubungan. Kasih sayang dapat tercipta karena kebutuhan akan perlidungan, kenyamanan, maupun pengayoman, keinginan untuk menjaga, merawat, maupun memimpin, kepedulian dan merasa memiliki atau bertanggung jawab atas sesuatu atau seseorang. Kasih sayang juga dapat terbentuk karena hutang budi atau sesuatu yang terjadi di masa lalu.

Ø  Macam-macam dan Contoh Kasih Sayang

1.Kasih sayang Tuhan kepada mahluknya, yaitu dengan memberikan Anugerahkepada semua mahluknya, baik mausia, hewan, tumbuhan, baik mereka berimanatau yang tidak beriman sekalipun, entah itu udara, makanan,air maupun berupaharta, karena kita sebagai mahluk hidup sudah di berikan Anugerah oleh Tuhan.

2. Kasih sayang antara orang tua dengan anaknya, yaitu Ibu yang telah melahirkananak, dan ayah yang menafkahinya, keduanya merawat dan mendidik anaknyasehingga tumbuh dewasa, maka anak tadi membalas kebaikan kedua orang tuanyadengan menghormati, taat, mendoakan, atau pula merawat kedua orang tuanyaketika sudah tua.

3.Kasih sayang antara sesama manusia, yaitu saling menghormati, menghargai,toleransi dan tolong menolong antar sesama manusia tanpa melihat banyaknyaperbedaan seperti perbedaan suku, bangsa dan agama.

4.Kasih sayang antara seseorang dengan lawan jenisnya, yaitu kasih sayang seoranglaki-laki kepada wanita ataupun sebaliknya, yang pada akhirnya menimbulkanperasaan yang lebih mendalam, yaitu cinta. Namun cinta tersebut bukanlah cintayang halal, dan untuk menghalalkan cinta tadi harus dengan ikatan pernikahan,karena cinta diluar pernikahan itu sangat berpontensi menimbulkan zina yang haltersebut dilarang oleh agama

5.Kasih sayang manusia terhadap mahluk lain, yaitu dengan tidak semena-menaterhadap hewan atau tumbuhan dan tidak membunuh ataupun merusaknya.Karena hewan dan tumbuhan adalah ciptaan Tuhan agar kita menjaga danmemeliharanya agar tidak punah atau pun habis untuk kehidupan yang akandatang.C.Siapa Yang Memerlukan Kasih Sayangbukan hanya manusia yang Memerlukan kasih Sayang tetapi seluruh mahlukhidup di dunia memilikinya.  Kasih Sayang tidak selalu ditujukan kepada pasangan.


1.4 Pemujaan

Pemujaan memiliki 2 arti. Pemujaan berasal dari kata dasar puja. Pemujaan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Pemujaan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemujaan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Pemuja Merujuk padanan bahasa-Inggrisnya, yakni to worship, kiranya juga membantu memahami makna ini dengan­ lebih baik, mengingat kata ini dapat diterjemahkan baik sebagai menyembah maupun memuja. Bahkan juga mengidolakan, menjadikan idola. (Ingat juga bahwa kata ”idola” berasal dari kata idol, yang bermakna sesuatu yang disembah, berhala). Nah, selain bermakna ”penyembah” dan ”pemuja”, kata ’ibadah memiliki juga makna pen­cinta. Itu sebabnya, kata ber-gender feminin dari ma’bud – yakni ma’budah – berarti perempuan yang dipuja atau dicinta.

Tampak dari berbagai makna di atas, bahwa ibadah – yang memiliki akar kata yang sama dengan ’abd – dapat diartikan sebagai pemujaan berdasar cinta. Kiranya pemberian arti ini mudah diterima mengingat kenyataan bahwa orang yang mencinta begitu butuh kepada­ orang yang dicintainya sehingga ia siap melakukan apa saja yang menyenangkan orang yang dicintainya. Persis sebagaimana sikap seorang budak kepada tuannya, seperti penyembah kepada yang disembahnya. Orang yang mencinta memang, praktis, menyembah (menghamba) kepada orang yang dicintainya.

Kesimpulannya, mengingat  Al-Quran menggunakan kedua-dua bentuk hubung­an manusia dan Tuhan, yakni hubungan penyembahan atau penghambaan dan hubungan berdasar cinta, maka tak ada kemungkinan lain kecuali kita harus memahami istilah penghambaan sebagai kecintaan yang mendorong orang yang mencinta untuk melakukan apa saja yang dapat menyenangkan atau menimbulkan kerelaan (keridhaan) yang dicintainya.

BAB 4

Manusia dan Keindahan

2.1 Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah berarti bagus,permai,cantik,molek,dan sebagainya. Bendayang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luaskawasan keindahan bagi manusia. Oleh karena itu,kapan,dimana,dan siapa saja dapat menikmatikeindahan.Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,danmempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Segala sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Selain itu keindahan juga bersifat universal. Sejak abad ke-18 pengertiankeindahan ini telah digumuli oleh para filusuf.

Keindahan dapat dibedakan sebagai suatu kualitasabstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Menurut arti luasnya,keindahan dibedakanatas tiga pengertian yakni,keindahan dalam arti luas,dalam arti estetik murni,dan dalam arti terbatasdalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti luas mengandung idekebaikan,watak,hukum,pikiran,pendapat,dan sebagainya. Keindahan dalam arti estetik disebut symetria.

Jadi penegertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni,alam,moral,danintelektual. Keindahan dalam arti estetika murni mencakup pengalaman estetik seseorang dalamhubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan ini dalam arti terbatas,yaitu berupakeindahan bentuk dan warna. Ciri-ciri keindahan menyangkut kualita hakiki adalah segala benda yang mengandung
v  kesatuan (unity)
v  keselarasan (harmoni)
v   kesetangkupan(symetry)
v  keseimbangan (balance)
v  dan pertentangan(contras).

Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun darikeselarasan dan pertentangan garis,warna,bentuk,nada,dan kata-kata.

2.2 Renungan
Renungan berasal dari kata renung,yang artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu ataumemikirkan sesuatu dalam-dalam. Renungan berarti hasil merenung.Setiap kegiatan untuk merenung atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimilikidisebut berfilsafat,akan tetapi tidak semua orang mampu berfikir secara filsafat. Pemikiran kefilsafatanmendasarkan diri pada penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan analitis. Berpikir merupakankegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpkir logis menunjuk pola berpikir secara luas.Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri pada suatu analisis. Analisi adalahkegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung.

Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri,yaitu :

1).Menyeluruh,artinya pemikiran yang luas bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu.Pemikiran filsafat ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain,hubungan dengan moral,seni,dan tujuan hidup.

2).Mendasar,artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala)sehingga dapat menjadi dasar berpijak bagi segenap bidag keilmuan.

3).Spekulatif,artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar pemikiran sekanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.

Cabang filsafat yang paling umum,mendasarkan dan kritik spekulatif adalah metafisika. Setiap hasilseni berasala dari renungan,tanpa renungan hasil seni tidak akan mencapai keindahan. Renungan yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori yaitu,teori pengungkapan,teori metafisika,dan teori psikologi

2.3 Keserasian
Keserasian berasala dari kata serasi denan kata dasar rasi yaitu berarti cocok,sesuai. Mempunyai pengertian perpaduan,ukuran,dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan karena sesuatu yangserasi itu tampak indah. Oleh karena itu sebagian ahli pikir mengatakan bahwa keindahan adalahsejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang biasa disebut:

v  kesatuan(unity)
v  keselarasan(harmoni)
v  kesetangkupan(symetry)
v  keseimbangan(balance)
v  pertentangan(contras)

Dalam menciptakan seni ada dua teori yakni teori objektif dan teori subjektif. Toeri subjektifmenyatakan bahwa keindahan adalah terciptanya nilai-nilai estetik yang merupakan kualitas yangmelekat pada benda itu. Sedangkan teori objektif menyatakan bahwa merupakan kualita dari bendaseperti bangunan-bangunan arsitek.


Daftar Pustaka:

ILMU BUDAYA DASAR I




Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2019



BAB I

Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)


1.1      Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah pengetahuan budaya berupa
konsep-konsep dan teori-teori ilmu budaya yang diaplikasikan guna memahami,
menelaah, menghayati persoalan-persoalan nilai-nilai dasar manusia sehingga memperoleh makna yang mendalam dan bersikap halus (toleran) dalam berbudaya.

Di Indonesia, istilah “Ilmu Budaya Dasar” sejatinya merupakan istilah yang dikembangkan untuk mengganti istilah “basic humanitiesm”. “Basic Humanitiesm” adalah istilah dalam bahasa Inggris  yang merujuk pada istilah “the Humanities”. Istilah “humanities” sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu humus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus.

1.2      Tujuan Ilmu Budaya Dasar
  •  Mengenal dan menghargai keindahan yang ada di sekitar, ikut serta giat menjaga dan menciptakan keseimbangan keindahan.
  •  Dapat memikirkan dan menyusun rencana kemungkinan jalan keluar dari penderitaan yang ada dalam diri sendiri dan orang lain dalam lingkungannya.
  • Mengenal dan mampu menjelaskan serta membedakan tingkat jenis tanggung jawab dalam masyarakat budaya sendiri.
  •  Mengenal dan menentukan sikapnya bila menghadapi masalah-masalah pandangan hidup yang muncul dalam masyarakat budayanya sendiri.
  •  Mengenal masalah-masalah di dalam dan di luar masyarakat budaya sendiri yang menimbulkan kegelisahan yang berlebihan serta mampu memikirkan dan merencanakan kemungkinan penanggulangannya.
  • Mengenal dan menguraikan hal-hal yang menyebabkan timbulnya harapan atau hilangnya harapan serta mampu memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merangsang timbulnya harapan atau menciptakan kegiatan-kegiatan yang mencegah hilangnya harapan.

1.3      Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

v  Filsafat, ilmu yang berusaha
memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan manusia yang esensial.
v  Teologi atau ilmu agama, mengajarkan tentang manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas, dan tanggung jawabnya di dunia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan.
v  Sejarah, menceritakan mengenai kehidupan manusia pada masa lampau, mengenai adatistiadatnya, pandangan hidupnya, dan lain sebagainya.
v  Seni, merupakan wujud kekaguman dan sekaligus penghargaan manusia terhadap keindahan dan nilai-nilai yang ditemuinya di dalam kehidupan manusia.


 BAB II

Manusia dan Kebudayaan

2.1 Pengertian Manusia

Ø  Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
Ø  Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
Ø  Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmai dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena hanya berupa satu benda / barang saja.


2.2 Pengertian Hakekat Manusia

§  Hakikat manusia adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain (Thomas Hobbes).
§  Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sosial, individualitas, dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan tujuan dari kehidupan manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar dan tujuan setiap orang dan kelompoknya (M.J. Langeveld :1955).
§  Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai dengan keberadaan kontrak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu sendiri tidak dapat menjalani kehidupannya secara sendiri-sendiri,sehingga harus saling menghargai antar sesama dan saling menjaga hak-hak satu sama lain (Tafsir : 2010).
§  Hakikat manusia merupakan makhluk yang memiliki 3 unsur yaitu roh, nafsu dan rasio, dimana  roh merupakan simbol kebaikan, nafsu sebagai simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut kemudian dikontrol dan dikendalikan oleh rasio/akal (plato).   


2.3 Pengertian Kebudayaan

     *   Menurut Ki Hajar Dewantara

Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

*Menurut Koentjaraningrat
Pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat.

*Menurut Effat al-Syarqawi
Definisi kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu


2.4 Unsur-Unsur Kebudayaan

v  Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
v  Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
v  Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
v  Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material. Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.
v  Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan perdagangan.
v  Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran. Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
v  Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif.


2.5 Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Ø  Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
Ø  Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Ø  Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat 4 wujud-wujud kebudayaan, yakni nilai-nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
Ø  Nilai-Nilai Budaya
Wujud kebudayaan yang pertama menurut Koentjaraningrat adalah nilai-nilai budaya. Hal ini merujuk pada pusat dari semua unsur budaya lainnya, dimana nilai-nilai kebudayaan menjadi gagasan yang telah dipelajari oleh masyarakat sejak dini.
Ø   Sistem Budaya
Wujud budaya berikutnya adalah sistem budaya itu sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami, serta berpola dan berdasarkan pada sistem-sistem tertentu.
Ø  Sistem Sosial
Selanjutnya ada sistem sosial, yang menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat konkret. Hal ini berarti budaya dapat diabadikan berupa pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem.
Ø   Kebudayaan Fisik
Wujud kebudayaan yang terakhir adalah kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan jenis wujud terbesar dan bersifat konkret. Contoh nyata adalah bangunan-bangunan yang mengandung corak budaya yang ada bentuk fisiknya.


2.6 Orientasi Nilai Budaya

Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling adat. Suatu sistem nilai budaya tediri dari konsepsi-konsepsi, yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsisebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia sistem-sistem tata kelakuanmanusia lain yang tingkatnya lebih kongkrit, seperti aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada sistem nilai budaya itu.
Sistem nilai budaya dalam masyarakat dimana pun di dunia, secara universalmenyangkut lima masasalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1)      Hakikat Hidup Manusia (MH)
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm, adayang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana=meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidupsebagai suatu hal yang baik,“mengisi hidup”
2)      Hakikat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda, di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikankedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untukmenambah karya lagi.
3)      Hakikat Waktu Manusia (MW)
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda-beda, ada yang berpandang mementingkan orientasi lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau yang akan datang.
4)      Hakikat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang mengaggap manusia harus mengeksploitasi alamuntuk memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaanyang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam danmanusia harus menyerah kepada alam.
5)      Hakikat Hubungan Manusia (MM)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia denganmanusia, baik secra horizontal (sesamanya) maupun secara vertical(orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandanganindividualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).


2.7 Perubahan Kebudayaan

Secara umum perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu peristiwa pergeseran atau perkembangan unsur-unsur kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat akibat benturan antar unsur yang berbeda sehingga sampai pada keadaan yang tidak serasi dengan fungsinya bagi kehidupan.
1. Perubahan Kebudayaan dari Segi Waktu
Kalau dilihat berdasarkan waktu, perubahan kebudayaan dapat terjadi melalui dua cara yakni, evolusi dan revolusi.
a.       Evolusi atau Perubahan Kebudayaan Secara Lambat
Perubahan kebudayaan evolusi merupakan suatu perubahan kebudayaan yang terjadi dalam skala kecil secara beruntut dalam waktu yang relatif lama. Perubahan ini terjadi pada masyarakat dengan sendirinya tanpa ada tekanan.
b.      Revolusi atau Perubahan Kebudayaan Secara Cepat
Perubahan revolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan kebudayaan yang terjadi pada sendi-sendi pokok masyarakat secara besar-besaran dan berlangsung pada kurun waktu yang relatif singkat.
2. Perubahan Kebudayaan dari Segi Sifat
Dilihat dari sifatnya perubahan kebudayaan juga dibedakan menjadi dua macam, yakni:
a.       Progersif
merupakan suatu bentuk perubahan kebudayaan yang mengacu pada arah yang lebik baik atau sempurna. Dapat dikatakan bahwa progresif ini sebagai gerakan langkah maju dari suatu kebudayaan.
b.      Pengaruh Besar
adalah perubahan kebudayaan yang terjadi berdampak langsung pada unsur kehidupan yang berlangsung dalam suatu masyarakat seperti stratifikasi sosial atau yang sejenisnya.


2.8 Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan tak terpisahkan, secara bersama-sama menyusun kehidupan. Manusia menghimpun diri menjadi satuan sosial-budaya, menjadi masyarakat. Masyarakat manusia melahirkan, menciptakan, menumbuhkan, dan mengembangkan kebudayaan: tak ada manusia tanpa kebudayaan, dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa manusia; tak ada masyarakat tanpa kebudayaan, tak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Di antara mahluk-mahluk ciptaan Al-Khaliq, hanya masyarakat manusia yang meniru-niru Sang Pencipta Agung merekayasa kebudayaan. Kebudayaan adalah reka-cipta manusia dalam masyarakatnya. Kesadaran manusia terhadap pengalamannya mendorongnya menyusun rumusan,batasan, definisi, dan teori tentang kegiatan-kegiatan hidupnya yang kemudian disebut kebudayaan, ke dalam konsepsi tentang kebudayaan. Kesadaran demikian bermula dari karunia akal, perasaan dan naluri kemanusiaannya, yang tidak dimiliki oleh mahluk lain, seperti hewan atau binatang.


Daftar Pustaka



LOKASI PANTAI EMBE MERAK BELANTUNG Lokasi:  https://www.google.com/maps/place/Pantai+Embe/@-5.6671519,105.5400979,17.5z/data=!4m5!3m4!1s0x...